PijarNusa sebagai lembaga yang peduli dan proaktif membangun kelembagaan di tingkat masyarakat aktif terlibat dalam upaya memobilisasi komunitas. PijarNusa meyakini bahwa mobilisasi komunitas menjadi cara yang efektif dan kokoh dalam mencapai tujuan bersama masyarakat. Untuk ini PijarNusa terlibat dalam motivasi, pemberdayaan serta penggalangan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya di komunitas untuk mencapai hasil yang diinginkan. Mobilisasi komunitas oleh PijarNusa terutama dilakukan untuk mencapai tujuan kemandirian dalam bidang ekonomi, sosial, kesehatan dan tujuan lainnya.
Dalam pelaksanaan mobilisasi komunitas, langkah-langkah yang ditempuh PijarNusa diantaranya:
- Identifikasi Tujuan dan Masalah: Langkah pertama adalah mengidentifikasi tujuan atau masalah yang ingin dicapai oleh komunitas. Tujuan ini haruslah jelas, terukur, dan dapat dicapai.
- Pemetaan Sumber Daya: Identifikasi sumber daya yang tersedia di dalam komunitas. Sumber daya ini dapat berupa keahlian, pengetahuan, keterampilan, waktu, atau aset fisik.
- Identifikasi Pemimpin dan Penggerak: Identifikasi terhadap individu atau kelompok di dalam komunitas yang memiliki pengaruh dan keterampilan organisasi untuk memimpin dan menggerakkan upaya mobilisasi.
- Kegiatan Kampanye Pendidikan dan Informasi: Memberikan informasi dan edukasi kepada anggota komunitas tentang tujuan, manfaat, dan cara mencapai tujuan yang diinginkan.
- Penggalangan Dukungan dan Keterlibatan: Mendorong anggota komunitas untuk terlibat aktif dalam upaya mobilisasi. Di dalamnya meliputi partisipasi dalam pertemuan, proyek, atau kegiatan terkait.
- Jaringan dan Kemitraan: Membangun kemitraan dengan organisasi atau individu di luar komunitas yang dapat memberikan sumber daya tambahan atau dukungan untuk mencapai tujuan bersama.
- Rencana Tindakan: Bersama-sama dengan anggota komunitas, PijarNusa membuat rencana tindakan yang jelas dan terstruktur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Evaluasi dan Pengawasan: Pemantauan rutin untuk melihat kemajuan upaya mobilisasi. PijarNusa melakukan evaluasi secara teratur untuk menilai apakah strategi yang digunakan efektif atau perlu penyesuaian sesuai perkembangan.
- Pengakuan dan Apresiasi: Menghargai kontribusi dan kerja keras anggota komunitas untuk mempertahankan semangat dan motivasi.
- Kontinuitas dan Pembinaan Kapasitas: Setelah mencapai tujuan awal, maka langkah penting yang perlu dijaga adalah mempertahankan momentum dan membangun kapasitas komunitas untuk mengatasi tantangan dan tujuan baru.
PijarNusa dalam setiap aktivitasnya menekankan pentingnya data dan informasi yang kuat yang didasarkan pada hasil riset dan kajian yang mendalam. Hal ini tidak lepas dari tradisi yang dianut PijarNusa sebagai lembaga sosial yang dibangun atas dasar pengetahuan (knowledge-based institution).
Pendekatan riset dan kajian PijarNusa berpedoman pada pendekatan yang sudah terbukti secara luas dapat diterima dan telah ajeg dalam aspek metodologi dan pembuktiannya. Langkah-langkah yang dilakukan — untuk memastikan dihasilkannya pengetahuan yang teruji — adalah:
- Menentukan Tujuan dan Pertanyaan Riset: Tujuan yang jelas diterjemahkan ke dalam pertanyaan yang tepat, jelas dan terfokus sehingga mengarahkan riset dan kajian pada kebutuhan nyata yang diinginkan.
- Mengumpulkan Data: Pengumpulan data mengikuti prinsip objektivitas optimal dan dilakukan dengan metode yang sudah diterima umum seperti observasi, eksperimen, wawancara, survei, atau sumber informasi lainnya.
- Menganalisis Data: Analisis data melibatkan pengolahan dan interpretasi data untuk mencari pola, tren, atau hubungan yang relevan. Pelibatan teknologi informasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses ini.
- Menarik Kesimpulan: Hasil analisis kemudian ditarik kesimpulan, sesuai dengan pertanyaan penelitian atau tujuan riset.
- Penulisan dan Publikasi: PijarNusa selalu menampilkan dan menyajikan hasil riset atau kajian dalam bentuk laporan atau artikel ilmiah sebagai bagian menyumbang pada pengembangan pengetahuan lembaga, komunitas ilmiah maupun khalayak luas.
PijarNusa hadir untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk itu diperlukan kegiatan advokasi. Mengingat perubahan tidak mungkin terjadi tanpa keterlibatan semua pihak, terutama keterlibatan aktor kebijakan dan masyarakat sebagai penerima manfaat dan pendukung kebijakan di lapangan, maka pendekatan yang digunakan dalam advokasi yang dilakukan PijarNusa bersifat multi pihak dan multi aktor.
Tujuan utama advokasi kebijakan yang dilakukan oleh PijarNusa adalah memastikan bahwa kebijakan tersebut bersifat inklusif, adil dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Selain itu kebijakan yang diperjuangkan harus bisa dilaksanakan baik oleh pihak pemerintah sebagai yang membuat kebijakan maupun masyarakat yang terdampak oleh kebijakan tersebut. PijarNusa menghindarkan diri dari kebijakan-kebijakan yang jelas-jelas memarginalisasi masyarakat dan dalam dirinya bersifat tidak adil dan tidak berkelanjutan.
Langkah-langkah yang dilakukan PijarNusa dalam advokasi kebijakan diantaranya:
- Mengidentifikasi isu kebijakan apa yang menjadi kepentingan masyarakat. Pijar Nusa dalam melakukan identifikasi isu-isu kebijakan memperhatikan isu-isu yang berdampak luas kepada masyarakat dan berpengaruh kuat pada upaya membangun kemandirian masyarakat di berbagai bidang (ekonomi, sosial, kesehatan, pangan) dan keberlanjutan lingkungan hidup
- Menentukan tujuan atau goals dari advokasi kebijakan yang akan dilakukan. Tujuan atau goals ini menjadi acuan yang menentukan apa saja yang akan dilakukan di langkah-langkah selanjutnya, serta menjadi pengukur keberhasilan advokasi yang telah dilakukan.
- Penelitian dan Analisis: PijarNusa selanjutnya melakukan penelitian dan analisis mendalam terkait isu kebijakan tersebut. Yang termasuk kegiatan di sini adalah mengumpulkan data, merinci fakta, dan memahami dampak kebijakan yang ada atau yang diusulkan.
- Membangun aliansi dan memobilisasi dukungan dari dan dengan berbagai pihak yang sejalan dan sepakat dengan tujuan advokasi yang sudah ditentukan. PijarNusa tidak sendirian dalam melakukan advokasi. Kerjasama dan dukungan dari berbagai kelompok yang berpengaruh dan dapat memperkuat bahkan menyukseskan advokasi menjadi prinsip penting dan selalu dipegang.
- Menggunakan pendekatan komunikasi yang multi-platform. Advokasi tidak akan berhasil bila tujuan dan substansi yang disampaikan tidak dapat diterima dan dipahami serta mempersuasi berbagai pihak untuk terlibat dan mendukung. Di dunia yang sudah berubah dengan menguatnya berbagai platform media, maka pendekatan komunikasi yang diambil mesti bersifat multi-platform dan tidak lagi terbatas pada media-media tradisional dengan pendekatan konvensional.
- Monitoring dan evaluasi: Proses advokasi memerlukan waktu yang panjang dan harus dimonitor dan dievaluasi dari waktu ke waktu untuk melihat bagaimana keefektifan pelaksanaannya. Setelah advokasi berhasil pun, dalam artian kebijakan yang didorong sudah diadopsi, PijarNusa tetap melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan seperti apa implementasi dari kebijakan tersebut serta bagaimana dampaknya terhadap penerima manfaat.